Sejalan
dengan perkem-bangan dan kemajuan teknologi otomotif, jumlah dari
komponen bodi kendaraan juga semakin banyak, yang dibuat dengan
teknologi yang bervariasi dan komponen dengan bahan tersebut yang juga
semakin maju. Walaupun perkembangan bahan dari bodi kendaraan sudah maju
dengan bahan fiberglass atau plastik, namun saat ini bodi kendaraan
masih didominasi oleh komponen berasal dari plat besi dengan ketebalan
0,6 sampai 0,9 mm. Perkembangan bodi melalui teknologi komponen bodi
dengan bahan plastik dan fiber belum bisa sepopuler plat, namun demikian
beberapa komponen bodi yang memiliki komponen utama plat, kadang
juga memiliki komponen plastik, fiber bahkan serat karbon.
Car Body |
1. Konstruksi Luar
Bagian ini merupakan tempat
menempelnya berbagai macam panel dan dapat diumpamakan sebagai kulit
dalam tubuh kita. Bagian ini terdiri dari beberapa panel-panel yang
disatukan dengan beberapa jenis sambungan dan dapat terlihat secara
langsung dari luar, misalnya bumper, engine hood (tutup mesin),
pintu-pintu, sunroof (lubang di atap kendaraan agar sinar matahari/udara
bisa masuk), roof head lining (atap bagian dalam), fender (bodi samping
di dekat roda depan), kaca, boot lid/ deck lid (tutup bagasi belakang),
lampu-lampu, radiator grill, dan lain sebagainya.
Keterangan gambar:
1.atap kendaraan 6.moulding 11.pintu belakang
2.engine hood 7.lampu depan 12.pillar
3.dudukan kaca depan 8.lampu kota/posisi/senja 13.fender belakang
4.fender depan 9.lantai kendaraan 14.bumper belakang
5.grill 10.pintu depan 15.deck lid
2. Konstruksi Dalam
Bagian ini terdiri dari
komponen-komponen yang ada didalam bodi kendaraan, penguat-penguat dan
panel-panel yang digunakan untuk menguatkan bodi kendaraan.
Keterangan gambar:
1. Unit lantai bodi
2. Rangka bodi samping
3. Dudukan kaca depan
4. Cowl panel
5. Unit rumah roda depan
6. Bodi dudukan engsel
7. Roof panel
8. Dudukan kaca belakang
9. Dudukan radiator
10. Dash panel
3. Lantai (Under Body)
Lantai biasanya terdiri dari
beberapa komponen kecil yang dilas secara bersama-sama menjadi satu unit
lantai. Semua panel-panel lantai memiliki penguat pada bagian bawah.
Bentuk dari lantai tidaklah rata, disesuaikan dengan tujuan,
diantaranya, untuk tempat roda, sebagai ruang komponen kendaraan, tempat
kaki penumpang, tempat dudukan komponen bodi yang lain, aspek
aerodinamis, aspek estetika, aspek ergonomi dan lain sebagainya. Pada
tipe komposit biasanya rata dan terpisah dengan chassis, sedangkan pada
tipe integral (menyatu dengan chassis) biasanya tidak rata.
Keterangan gambar:
1. Panel lantai depan
2. Panel penahan landasan belakang
3. Panel lantai belakang
4. Engine hood (penutup mesin/ kap mesin)
Engine hood merupakan bagian bodi
kendaraan yang menutupi komponen mesin. Kendaraan yang menggunakan
engine hood biasanya berjenis sedan (misalnya Toyota Camry, Suzuki
Swift, Honda Civic, Mitsubishi Lancer dan lain-lain) dan beberapa
kendaraan penumpang (misalnya Toyota Kijang, Suzuki APV, Daihatsu
Taruna, Mitsubishi Kuda dan lainnya). Engine hood ini dipasang ke bodi
utama menggunakan engsel (hinge). Berdasarkan letak engselnya, engine
hood dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Rear hinged (Front Opening
Type) yaitu tutup mesin dengan engsel dibelakang, engine hood dibuka
pada bagian depan. Jenis ini yang paling banyak digunakan pada
kendaraan- kendaraan sekarang.
b) Front Hinged (Rear Opening
Type) yaitu tutup mesin dengan engsel didepan, engine hood dibuka pada
bagian belakang (sudah jarang digunakan)
Ketika engine hood ditutup, maka
akan terkunci. Untuk membuka kunci dilakukan oleh pengemudi dengan
menarik tuas yang ada di ruang kemudi. Sistem pengunci engine hood tadi
dihubungkan dengan kawat kabel yang dapat dioperasikan dari kursi
pengemudi. Setelah pengunci ditarik, kemudian engine hood bisa dibuka
dengan menarik handel yang ada di bawah engine hood tadi.
Konstruksi dari engine hood
terdiri dari lembaran plat yang didukung dengan rangka penguat. Pada
jenis kendaraan tertentu, engine hood ada yang memiliki saluran washer
niple (alat untuk menyemprotkan air pada kaca depan kendaraan bila
menghidupkan wiper/ penghapus kaca depan) ataupun lubang-lubang udara
(biasanya untuk menambah suplai udara untuk sistem pembakaran).
Penyetelan engine hood dapat
dilakukan dengan menggeser posisi engsel. Perlu diperhatikan pada saat
penyetelan adalah sikap hatihati, jangan sampai merusak cat kendaraan
dan penyetelan celah yang sama terhadap fender samping kiri-kanan dan
cowl (bagian belakang), serta penyetelan pengunci engine hood.
Keterangan gambar :
1. Rangka penguat bagian dalam
2. Hood bagian dalam
3. Hood bagian luar
4. Dudukan dan pengunci hood
5. Dudukan engsel hood
6. Penyangga hood (dapat distel)
7. Sealer
Demi keamanan pada saat
melaksanakan perbaikan, sebaiknya digunakan karpet fender (fender cover)
untuk melindungi cat dari goresan.
Apabila oli, grease atau yang sejenisnya menempel, segera hapus dengan menggunakan kain yang lunak.
Cara melaksanakan pembongkaran
komponen, perlu perhatian mengenai saluran washer pada engine hood,
moulding pada engine hood, Biasanya hood moulding diikat dengan clip
atau baut. Bila perlu bisa menggunakan pengungkit atau obeng (-) yang
dilapisi dengan kain agar tidak merusak cat. Cara melepas engine hood
dari kabin dengan melepas engsel (hinge) bagian kanan terlebih dahulu
sementara engsel kiri masih terpasang pada bagian bodi.
Sebagai catatan, untuk menjaga
engine hood dan cowl top panel agar jangan sampai rusak dan sebagai
tindakan pengamanan sebelum pekerjaan dilakukan, diperlukan 2 orang
untuk melaksanakan pekerjaan pelepasan engine hood ini.
Sedangkan untuk pemasangan engine
hood, perlu memperhatikan jalur kabel yang dilengkapi pengunci pada
engine hood, serta menjepit kabel dengan klip pada bodi kendaraan agar
terlihat rapi dan bisa berfungsi secara maksimal.
Saat melakukan penyetelan engine
hood dapat dilakukan dengan memperhatikan bekas cat pada setiap engsel
sebagai panduan pemasangan sebelumnya. Seperti biasanya, pemasangan
dilaksanakan dengan arah kebalikan dari pembongkaran. Penyetelan
depan-belakang dan arah kiri-kanan, dengan cara mengendorkan mur-mur
penyetel engine hood. Sedangkan penyetelan ujung belakang dalam arah ke
atasbawah, dengan cara penyetelan baut-baut penyetel pada bagian
bodi. Penyetelan ujung depan (front end) dengan arah atas-bawah dengan
merubah posisi penyangga hood yang dapat diatur. Setelah engine hood
terpasang pada tempatnya, kemudian kita baru bisa menyetel pengunci
engine hood agar bisa tepat pada posisinya.
Pada saat menutup engine hood,
terdapat dua tingkat penutupan. Klik yang pertama, engine hood belum
terkunci, sehingga masih bisa dibuka dari luar kendaraan (tidak perlu
menarik pengunci dari ruang kemudi). Sedangkan klik yang kedua,
menandakan engine hood sudah terkunci dan kalau mau membuka harus
menarik tuas yang ada di ruang kemudi. Pada saat melakukan pemasangan,
perlu dicermati ketepatan pemasangan yaitu dengan melihat celah antara
engine hood dengan fender maupun dengan cowl.
5. Fender
Fender atau wing adalah komponen
kendaraan yang menutupi roda-roda. Dari konsep inilah, berarti kendaraan
pada umumnya memiliki 4 buah fender pada masing-masing roda. Namun
demikian ada beberapa mobil yang fender belakang tidak bisa dilepas,
sehingga seolah-olah fender hanya bagian depan saja. Fender melindungi
konstruksi suspensi dan melindungi dari kotoran dan lumpur. Fender depan
kendaraan biasanya terpasang pada konstruksi utama dari bodi
menggunakan baut sehingga dapat dilepas. Untuk menambah kekuatan dan
menghindari getaran yang terjadi, biasanya dudukan baut dibuat mati
dengan bodi utama. Fender ini dapat dilakukan penyetelan kedepan atau
kebelakang dengan mengatur lubang posisi baut. Penyetelan tidak bisa
dilakukan terhadap fender yang sudah dipasang permanen dengan
menggunakan las. Pada sebagaian kendaraan, fender depan biasanya
dilengkapi lampu samping atau sein, trim, hiasan atau chrom, sekaligus
sebagai pemanis. Sedangkan konstruksi fender bagian belakang agak
berbeda susunannya. Memang ada beberapa kendaraan yang memiliki
fender belakang dapat dilepas, akan tetapi kebanyakan fender belakang
menyatu dengan bodi bagian dalam dengan sistem pengelasan, sehingga
tidak dapat dilepas atau dilakukan penyetelan. Pengelasan dengan bodi
bagian bawah sengaja dilakukan secara penuh, sehingga dapat
mencegah kotoran yang masuk keatas diantara konstruksi luar dan bodi
utama. Apabila akan melakukan perbaikan bodi kendaraan, dengan melepas
fender, maka semua komponen kelistrikan seperti lampu malam atau lampu
sein harus dilepas dahulu. Jika baut-baut pengunci dari fender tertutup
oleh komponen yang lain seperti bumper, front grill, mirror (kaca spion)
atau komponen yang lain, maka komponen tersebut dilepas terlebih
dahulu. Sedangkan untuk perbaikan cat, maka skirt moulding atau dam
skirt serta komponen lainnya sebaiknya juga dilepas.
Apabila perbaikan sudah terhadap
fender sudah selesai, saat memasang fender dengan memasang baut-baut
pada pojok terlebih dahulu dengan tidak mengencangkan dahulu. Setelah
itu memeriksa clearence (celah) fender dengan pintu dan engine hood.
Setelah celahnya semua sama, baru mengeraskan baut dan melengkapi
baut-baut pengikatnya yang lain. Setelah terpasang, merakit kembali
komponen yang dilepas saat pembongkaran, seperti komponen kelistrikan,
bumper, front grill, mirror (kaca spion) atau komponen yang lain.
6. Cowl dan Dash Panel
Cowl merupakan bagian bodi
kendaraan yang berada dibelakang engine hood. Bagian ini berfungsi
sebagai pemisah antara ruang mesin dan ruang penumpang yang terdiri dari
gabungan panel-panel kecil. Cowl bagian atas dan bagian samping
biasanya disambung menggunakan las menjadi satu kesatuan. Ada beberapa
kendaraan yang menerapkan kerangka kaca pada bagian cowl ini. Kadang
engsel pintupun dapat diletakkan pada cowl.
7. Atap kendaraan (roof panel)
Atap kendaraan merupakan bagian
bodi yang paling lebar dibanding bagian lain, dan memiliki konstruksi
yang paling sederhana. Biasanya atap menggunakan bahan lembaran plat
besi yang dilakukan pengerasan pada bagian tertentu dengan membuat alur,
agar kuat apabila menerima beban dari atas.
Konstruksi dari atap kendaraan
memiliki penguat dari plat tipis menyilang secara beraturan yang berada
didalam roof. Penguat ini biasanya disatukan dengan las dan
merupakan bagian untuk memegang kawat untuk pemasangan roof head lining.
8. Bodi Belakang (Quarter Panel)
Komponen ini biasanya menyatu
dengan sayap belakang, dan memiliki konstruksi luar dan dalam.
Konstruksi luar menekuk dan disatukan dengan konstruksi dalam dengan las
dan baut. Pada bagian ini berhubungan dengan konstruksi pintu bagian
belakang dan konstruksi kursi belakang.
9. Pillar Tengah
Pilar tengah merupakan penopang
bagian tengah dan samping dari atap. Oleh karena itu, konstruksi ini
haruslah kuat. Pada pillar tengah ini juga berfungsi sebagai dudukan
engsel pintu belakang dan dudukan pengunci pintu depan. Beberapa pabrik
membuat pillar lebar dan tampak dari luar, akan tetapi kadang juga
dibuat tidak tampak dari luar. Konstruksi pillar tengah biasanya tidak
beraturan (dibuat profil tekukan tertentu), yang menyebabkan konstruksi
ini kuat dan kokoh, serta dibuat menyesuaikan bentuk dari pintu saat
terbuka.
10. Pintu Kendaraan (door)
Pintu kendaraan memiliki berbagai macam tipe atau bentuk.
Namun pada dasarnya, pintu dibuat
dari dua panel utama, panel luar dan panel dalam, terbuat dari plat
baja. Pintu kendaraan memiliki kekuatan yang berasal dari panel dalam
yang memiliki profil tekukan dan lekukan (dengan jalan dipress) sehingga
ketika tepinya disatukan dengan panel luar dan menjadi satu kesatuan,
maka konstruksi ini akan menjadi kuat.
Pada profil pintu bagian dalam,
terdapat lubang, celah dan sebagainya, yang digunakan untuk pemasangan
trim, pemasangan regulator kaca dan pengunci dalam dan handel dalam.
Bagian atas dari pintu terdapat bidang luasan yang ditutup dengan kaca,
yang telah disiapkan dengan alurnya serta karet perapatnya, sehingga
saat ditutup maka akan melindungi dari air hujan, debu dan kotoran.
Keterangan gambar:
1. Panel dalam pintu
2. Alur jendela
3. Dudukan engsel pintu
4. Panel luar pintu
5. Alur karet pintu
Pada perbaikan bodi kendaraan,
apabila melakukan pekerjaan melepas pintu, terlebih dahulu harus
melepaskan komponen yang ada didalam pintu seperti hubungan lampu
kelistrikan, audio dan lainnya.
Untuk membantu menyangga pintu bagian bawah bisa menggunakan kayu.
Untuk mempermudah dalam
pemasangan pintu kembali, bisa memberi tanda pada engsel dan rumahnya ,
baru melepas baut-baut engsel pintu, kemudian pintu dapat dilepas.
Setelah selesai melakukan
perbaikan pintu dapat dipasang dengan urutan memasang dulu sementara
baut-baut pengikat pintu dan engsel pilar samping, baru setelah pintu di
stel, baut dikeraskan sempurna. Penyetelan seluruh pintu dalam arah
depan-belakang dan arah atas-bawah. Penyetelan lock striker dapat
dilakukan dengan arah kirikanan dan atas-bawah. Apabila lock striker
kurang maju bisa ditambah dengan shim dengan ketebalan tertentu. Selain
itu, dalam menyetel pintu kita bisa memperhatikan tanda yang telah kita
buat sebelumnya, atau juga bisa berpedoman pada bekas cat sebelum pintu
dilepaskan. Langkah terakhir adalah memberi grease (gemuk) pada engsel.
Kaca Pintu dan Regulator
Kaca pintu kendaraan terbuat dari
safety glass sehingga apabila melepas/memasang kaca ini harus
hati-hati. Urutan pekerjaannya adalah melepas door trim dan
kelengkapannya misal arm rest, inside door handle, door regulator handle
dan lainnya. Untuk melepas kaca, kaca diturunkan dan melepas baut
penguncinya. Kemudian kaca dipegang, menarik regulator arm roller dari
glass roller guide. Kemudian menarik kaca perlahan-lahan ke atas dan
memegang pada bagian ujung belakang.
Sesudah melepaskan regulator sub roller guide, kemudian melepas regulator.
Sedangkan langkah memasang kaca
terlebih dahulu memberi grease (gemuk) pada bagian yang berputar dan
bergeser seperti pada regulator pinion, driver gear, roller, glass
holder dan roller guide. Untuk memasang bagian-bagian tertentu seperti
weatherstrip dan door trim bisa menggunakan lem adhesive secukupnya.
Handel pintu dan Pengunci (door handle and door lock)
Apabila kita mau keluar atau
masuk kendaraan, dengan mudah kita tinggal menarik handel pintu. Handel
pintu terdiri dari 2 macam, yaitu handel luar dan handel dalam, semuanya
dioperasikan secara manual. Pada mekanisme pengunci, bagian luar
menggunakan anak kunci, sedangkan bagian dalam kita tinggal menekan
pengunci menggunakan tangan lansung tanpa anak kunci. Pada umumnya
setiap pintu terdiri handel luar dan dalam, serta pengunci luar dan
dalam. Namun saat ini, sudah banyak kendaraan yang mengaplikasikan
central lock, artinya kita bisa mengunci semua pintu mobil (termasuk
bagasi jika ada) dari satu tempat saja di ruang kemudi. Ada pula yang
menggunakan remote control untuk mengunci dan membuka pintu kendaraan,
biasanya juga pada kendaraan yang telah menerapkan central lock. Berikut
ini merupakan contoh langkah membongkar (pada pintu standar), yaitu
dengan urutan membuka door trim dan kelengkapan lainnya, kemudian
melepas batang pengunci pintu dalam (door inside lock rod). Melepas
handle dengan jalan melepas baut/mur dari arah dalam. Langkah
selanjutnya melepas batang-batang pengunci baik luar maupun dalam,
kemudian melepas unit pengunci (lock assy). Jangan lupa melakukan
pemeriksaan mekanisme pengunci (lock mechanism) dari keausan dan
kerusakan, dan memastikan dapat berfungsi dengan normal. Sedangkan
urutan langkah pemasangan terlebih dahulu memberikan grease pada unit
pengunci. Setelah itu memeriksa tiap batang penghubung baik handel
maupun pengunci sudah tepat dan kerja sistem pengunci lancar dan baik.
Dianjurkan pula untuk menyetel jarak bebas (play) dari handel pintu
dalam sesuai dengan ukuran standar dengan memutar mur penyetel (mounting
screw), sekitar 4-8 mm, serta handel pintu luar sekitar 0-5 mm.
11. Deck lid (tutup bagasi)
Deck lid merupakan bodi kendaraan
(sebagian besar sedan) pada bagian belakang sebagai tempat barang
(bagasi). Komponen ini juga terdiri dari 2 panel utama, yaitu panel luar
dan dalam yang disatukan menjadi satu dengan las atau sealant. Bagian
luar memiliki bentuk yang sederhana, namun pada bagian dalam terdiri
dari rangka penguat. Untuk membuka deck lid, kadang disediakan handel
dari luar, atau dapat dibuka dari ruang kemudi menggunakan kabel.
Proses melepas deck lid jika akan
melakukan perbaikan bodi kendaraan adalah melepaskan berbagai komponen
yang ada di deck lid misalnya antena, kelistrikan dan lainnya. Kemudian
membuka lid hinge attaching bolt, lalu lepaskan torsion bar dari sisi
lid hinge. Setelah itu melepas konstruksi pengunci dan kabelnya. Apabila
diperlukan untuk pengecatan, maka weatherstrip sebaiknya juga dilepas
dan sisa-sisa lem dibersihkan dari bodi.
Perlu diperhatikan saat
pemasangan komponen pada mobil dengan lid antenna type radio, lid
digunakan sebagai antenna, sebab itu lid dan bodi harus terisolasi
(namun jenis ini sudah jarang digunakan). Termasuk torsion bar pada
dudukannya.
Setelah itu jangan lupa
memberikan grease secukupnya pada permukaan yang bergerak misalnya pada
pengunci. Pastikan komponen terpasang dengan tepat. Untuk pemasangan
weatherstrip gunakan lem kering (tahan panas).
Perlu diperhatikan juga saat
melakukan penyetelan, kita harus melihat celah deck lid dengan bodi
belakang, harus memiliki lebar yang sama, dengan jalan menyetel pada
baut engsel. Sedangkan untuk arah atas dan bawah, kita dapat menambah
shim.
12. Bumper
Bumper dibedakan jenisnya menjadi
2, yaitu bumper depan dan bumper belakang. Fungsi dari bumper adalah
sebagai pengaman pertama terhadap bodi dan penumpangnya jika terjadi
tabrakan atau benturan. Pada dasarnya komponen bumper depan dan belakang
sama, yaitu bumper sub, bumper arm, bumper side extension sub (bumper
samping) dan bumper filler.
Saat akan melepas dari bumper,
terlebih dahulu melepas komponen yang menempel pada bumper seperti
lampu-lampu, ataupun sambungan bumper samping jika ada. Sedangkan saat
melakukan penyetelan dilakukan dengan arah kiri-kanan, atas-bawah dan
depanbelakang, dengan cara melonggarkan baut-baut atau
mur-mur pengikatnya.
13. Kaca kendaraan (automotive glass)
Kaca kendaraan mobil merupakan
komponen yang sangat penting bagi kendaraan, yang terdiri dari kaca
depan, kaca belakang dan kaca samping. Ketebalan kaca pada kendaraan
minimal 5 mm, terutama kaca depan selain harus memiliki ketebalan 5 mm,
kaca depan terdiri dari konstruksi lapisan plastik diantara kaca bagian
depan dan kaca bagian dalam. Hal ini karena harus mampu menahan tekanan
udara ketika sedang berjalan maupun sebagai perangkat keselamatan
ketika menerima benda asing (kerikil) yang mengenai kaca.
Kaca kendaraan harus memiliki beberapa sifat:
- kaca harus jernih
- tidak membiaskan cahaya yang datang
- tahan terhadap tekanan udara yang kuat
- apabila terjadi kecelakaan tidak membahayakan penumpang
- tahan terhadap temperatur yang ekstrim.
Apabila mengganti kaca kendaraan yang pecah, maka harus dilakukan dengan metode perbaikan yang benar agar kaca tidak pecah.
Karena kaca merupakan komponen
yang mudah pecah, bila pemasangannya tidak tepat, pada saat kendaraan
mendapat goncangan, dan tekanan yang besar ketika sedang berjalan, maka
kaca bisa jatuh dan pecah.
Kaca depan dipasang dengan
menggunakan perekat khusus atau karet. Setiap perekat mempunyai waktu
pengeringan yang berbeda-beda dan harus ditangani dengan cara yang
tertentu pula. Sedangkan jika menggunakan karet akan relatif lebih
aman. Pembahasan mengenai kaca akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
Plafon Kendaraan (Roof Head Lining)
Komponen bodi ini terletak di dalam bodi kendaraan bagian atas.
Pada awalnya, plafon kendaraan
merupakan bidang yang rata, namun sekarang sudah bergeser dari permukaan
yang rata menjadi permukaan yang bervariasi sebagai tempat komponen
lain, seperti untuk lampu kabin, lampu baca, penempatan lubang-lubang
ventilasi dan AC (air conditioner), audio dan komponen lain. Selain itu,
dahulu plafond terbuat dari kain, bergeser dengan kain vinil sampai
sekarang banyak kendaraan yang menggunakan bahan polyurethena. Peralatan
yang digunakan untuk pembongkaran dan pemasangan adalah gunting, cutter
dan lem adhesive.
Proses melepas plafon kendaraan
adalah melepas komponen kendaraan yang menutupi proses melepas plafon,
seperti kaca depan (windshield glass), penahan cahaya/ tabir surya (sun
visor), kaca spion dalam, saluran AC, lampu-lampu dan komponen lainnya.
Setelah itu plafon dilepas dari bodi kendaraan, dan melepaskan rangkanya
(support). Setelah itu melepaskan adhesive tape (lem) pada bagian
bodi Saat melaksanakan pemasangan terlebih dahulu memasang kerangka
penguat (support) melalui plafon dan menyisipkan retainer ke
setiap ujung support. Kita harus menggunakan lem pada bodi kendaraan dan bagian pilar bodi kendaraan, juga pada ujung plafon.
Posisikan retainer pada
dudukannya, dengan posisi support melengkung keatas. Serta memposisikan
head lining dalam arah kanankiri, dari depan secara teratur dan rata,
luruskan dengan bodi kendaraan.
Untuk kesempunaan pekerjaan,
pastikan bahwa plafon telah lurus satu sama lain dan tidak ada yang
melipat atau kendor, dan potonglah ujung lining yang tidak berguna dan
memasang kembali komponen yang dilepas.
15. Tempat Duduk (seats)
Perkembangan teknologi tempat
duduk mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dari tempat duduk
statis, sampai pada teknologi tempat duduk yang bisa diatur
ketinggiannya, sandaran, bahkan dipindah atau dilipat untuk keperluan
tertentu, sehingga bisa menyesuaian kemauan penumpang. Dahulu hanya
kursi pengemudi yang diberi fasilitas pengaturan, sekarang sudah hampir
semua penumpang memiliki fasilitas yang sama. Posisi tempat duduk dapat
distel agar sesuai dengan ergonomi pengemudi/ penumpang sehingga
menimbulkan kenyamanan, keamanan dan mengurangi rasa kelelahan.
Pengaturan tempat duduk bisa
dilakukan secara manual dengan menekan/ menarik kunci pembebas, dan
dapat juga digerakkan secara elektrik, yaitu dengan menggunakan motor
listrik. Tempat duduk kendaraan juga dilengkapi dengan sandaran kepala
(head restrains) yang dapat diatur ketinggiannya. Sandaran kepala ini
berguna untuk melindungi leher dari benturan yang diakibatkan tabrakan
dari belakang kendaraan. Tempat duduk yang dilengkapi dengan reclining
back, bertujuan untuk menidurkan kursi kebelakang dengan sudut sekitar
30��, dan dioperasikan dengan mengangkat tuas pengunci dan menekan
sandaran tempat duduk ke belakang. Cara membebaskannya dengan cara
menarik tuas kembali dan pegas pengembali akan membawa sandaran
kursi kembali.
Lumbar support Mecanism
Merupakan komponen pengatur
tekanan pada sandaran dan dapat dikontrol pada tiga tingkat oleh tuas
pengatur yang terdapat pada samping tempat duduk bagian dalam. Dengan
alat ini maka pengemudi/penumpang akan merasa lebih nyaman dalam
mengendarai kendaraan sehingga tidak mudah cepat lelah.
Urutan pekerjaan melepas kursi
dilakukan dengan melepaskan baut-baut pengikat dengan menggeser tempat
duduk kedepan dan ke belakang sampai habis. Kemudian lepaskan tempat
duduk sebagai satukesatuan. Untuk perbaikan semua sistem perlu dilakukan
melepas bautbaut pengikat, sehingga bagian yang bergerak akan pisah
dengan bagian yang tetap (kaki yang menempel pada bodi). Pemeriksaan
track (peluncur) tempat duduk dengan jalan luncurkan tempat duduk
kedepanbelakang, jika berat berilah lapisan grease pada track. Sedangkan
untuk pemasangan tempat duduk kendaraan dilakukan dengan cara
kebalikan dari pelepasan.
16. Dasboard Kendaraan
Bagian bodi dari bodi kendaraan
ini, selalu berada didepan pengemudi. Hal ini dikarenakan bagian ini
terdiri dari instrumen-instrumen panel, yang digunakan oleh pengemudi
untuk memantau semua kondisi pengemudian (seperti kondisi mesin, sistem
rem, sistem pengisian, kondisi tekanan ban), fasilitas kenyamanan
(seperti AC, radio/tape, sirkulasi udara) serta tanda-tanda isyarat
(seperti sein, lampu-lampu). yaitu terdapat komponen-komponen seperti
gambar dibawah ini:
Sebelum membongkar dasboard maka
hubungan terminal negatif (-) baterai. Biasanya komponen chooke control
dan tuas pembuka engine hood, yang harus dilepas terlebih dahulu. Jika
roda kemudi dan komponen lain ada yang mengganggu dalam melepas
dasboard, maka sebaiknya dilepas dahulu. Setelah itu melepas
komponen-komponen seperti kabel pengontrol alat pemanas (heater contol
cable), melepas laci tempat barang, melepas wiring (kabel) instrumen
meliputi sekering, radio, kabel speedometer, slang-slang udara dan
komponen yang menganggu, melepas instrumen panel lainnya.
Sedangkan langkah pemasangannya
dengan cara kebalikan dari pelepasan. Perlu diperhatikan juga hubungan
setiap konector (sambungan) dan kabel dengan baik dan aman begitu
pula setiap klem dipasang dengan baik. Setelah semuanya terpasang,
pastikan semua petunjuk instrumen (alat petunjuk) bekerja dengan
normal.
17. Grill Dan Moulding
Grill adalah komponen kendaraan
yang terletak di bagian depan kendaraan berfungsi sebagai pengarah udara
untuk pendinginan mesin, penyaring partikel yang besar agar tidak
menutup radiator pendingin, serta sebagai penghias bodi kendaraan.
Pelepasan dan pemasangan menggunakan baut pengikat atau soket plastik.
Sedangkan moulding adalah komponen pemanis kendaraan yang ditempelkan pada bodi bagian luar.
Perlu diperhatikan saat melepas
dan memasang, agar moulding selalu dijaga agar tidak rusak, bengkok atau
patah. Saat melakukan perbaikan, gunakan peralatan khusus, agar tidak
merusak komponen serta bodi kendaraan. Pemasangan moulding juga bisa
menggunakan air sabun untuk mempermudah mengatur kelurusannya.
wihhh keren sekali dealer mobil honda semarang
BalasHapus